IKOHI; Desember 2009 - November 2014
IKOHI menggelar Kongres ke 4 tanggal 12-13 November 2014. Dalam agenda pemilihan pengurus IKOHI 2014-2017, Wanma Yetti (Sebelumnya Sekretaris Jenderal IKOHI, Keluarga Korban Tanjung Priok 1984) dan Zaenal Mutaqqin (Koordinator Program IKOHI) dipilih secara aklamasi menjadi Ketua dan Sekretaris IKOHI. Mereka adalah orang-orang yang diyakini oleh Kongres sebagai pasangan yang paling tepat memimpin IKOHI ke depan. Tantangan pada masa Pemerintahan Jokowi-JK tidak kecil, tapi kami meyakini kemenangan pasti akan bisa diraih oleh korban pelanggaran HAM bersama IKOHI dibawah kepemimpinan Yetti - Jejen.
Bagi saya, Kongres ke 4 tersebut adalah saat dimana saya bisa sedikit menarik napas lega. Sejak 5 tahun lalu, saya sebenarnya sudah ingin menyerahkan kepemimpinan IKOHI ke kawan-kawan yang lain. Tetapi kita semua tahu, tidak semua yang kita butuhkan atau inginkan bisa kita dapatkan.
Terima kasih kepada semua keluarga korban yang telah memberikan dukungan, kritik, arahan dan peringatan sehingga saya bisa menyelesaikan tanggung jawab saya sebagai Ketua IKOHI sebagaimana dimandatkan Kongres ke 3, sejak 10 Desember 2009 sampai 12 November 2014.
Banyak sekali tantangan dan rintangan. Tetapi kami juga sempat merayakan dan mensyukuri keberhasilan yang kami capai yang mungkin tidak semua dari kami bisa merasakan. Saya juga beruntung karena bersama IKOHI dan gerakan HAM secara umum bisa memastikan bahwa pelanggar HAM tidak menjadi Presiden RI saat ini, melalui Pilpres bulan Juli 2014.
Saya selalu ingat dan meegangnya dengan erat, kata-kata yang dijadikan tema pertemuan federasi organisasi korban penghilangan paksa di Amerika Latin, FEDEFAM di Costarica tahun 1981, bahwa duka cita dan penderitaan yang telah kita alami tidak akan pernah sia-sia.... NO HAY DOLOR INUTIL... "There is no useless pain"
Untuk kawan-kawan pengurus IKOHI dan korban pelanggaran HAM, You'll Never Walk Alone! Dan perjuangan terus berlanjut! Aluta Continua!